Padepokan Desa Bahasa
Sejak 28 Januari tahun 2007, Desa Ngargogondo ditetapkan sebagai Desa Bahasa. Tiap Selasa dan Jumat anak-anak dibiasakan bercakap dalam bahasa asing, terutama Inggris. Selain itu juga diajarkan bahasa Jepang dan bahasa Jawa kuno atau bahasa Kawi. Gelar Desa Bahasa diperoleh Ngargogondo berkat Hani Sutrisno, Pemuda Pelopor Terbaik II tingkat Jawa Tengah bidang pendidikan. Semula ia hanya membentuk kelompok belajar bahasa Inggris, tapi kini lelah berkembang menjadi semacam laboratorium bahasa. Pelatihan bahasa asing di desa ini, tidak hanya dilakukan untuk kalangan terpelajar seperti anak-anak SD, SLTP, maupun SLTA, namun diupayakan untuk semua warga. Sehingga seluruh warga desa mampu beikomurakasi dengan wisatawan mancanegara. Secara lebih jauh diharapkan, warga setempat mampu menjadikan bahasa asing sebagai bahasa sehari-hari.
Siswa Desa Bahasa tidak sekadar murid yang belajar berbahasa Inggris. Mereka sekaligus juga menjadi seorang "guru”. Setiap siswa minimal sudah mengikuti lima kali pertemuan, setiap siswa diharuskan untuk praktik pada rekan-rekannya. Jadwal kelas gratis terbuka setiap hari.
Menuju Padepokan Desa Bahasa dari Terminal Borobudur ke arah selatan, di pertigaan Desa Tuksongo ke arah timur sejauh 2 km.