Sebagian besar wilayah Desa Ngargogondo yang letaknya tidak jauh dari Candi Borobudur bisa ditempuh dengan menggunakan ojek dari terminal Borobudur.

Desa Ngargogondo berjarak sekitar 3 km dari Candi Borobudur berlatar belakang Perbukitan Menoreh dan didukung oleh kondisi alamnya yang masih alami dan memiliki pemandangan alam yang indah mempesona.

Masyarakat Desa Ngargogondo bermata pencaharian antara lain pada pertanian yaitu cabe, jagung, kacang, singkon, jahe dan kunir.

MONYET BUNTUT PANJANG
Boleh percaya, boleh tidak, monyet atau kera ekor panjang turun gunung setiap Jumat siang, untuk memangsa tanaman petani di wilayah Borobudur. Biasanya terjadi antara jam
12.00 sampai 13.00. Yang diserang tanaman palawija dan buah antara lain di desa Ngargogondo, Majaksingi, Tuksongo, Candirejo dan. Ini habitat binatang primata di kawasan Pegunungan Menoreh itu populasinya mencapai ribuan ekor. Sepertinya punya naluri kalau turun untuk mencari makan di lahan warga setiap Jumat siang, saat suasana sepi karena kebanyakan warga desa sedang shalat Jumat.

KERAJINAN
Seni kerajinan yang telah berkembang di Desa
Ngargogondo hingga saat ini antara lain adalah usaha kerajinan Krombong Anyam Kepang yang di gunakan sebagai cinderamata diperjual belikan di lokasi kawasan wisata candi Borobudur.

KESENIAN
Topeng Ireng kepanjangan dari Tata Lempeng Irama Kenceng yang artinya baris lurus irama keras. Topeng ireng lahir dan berkembang di lereng Gunung Merbabu dan Merapi. Kesenian itu sering dipergunakan untuk acara hajatan, atau tari selamat datang. Sekelompok penari dengan sepatu bot gemerincing dan kostum seperti suku indian, topi bulu ayam, kain berwarna-warni memainkan tarian dinamis