Sangkar Burung
Sangkar burung buatan Mujiono sudah dikenal masyarakat sekitar Borobudur hingga Jogyakarta. Namun ia memproduksi dalam jumlah terbatas, karena menguta makan kualitas. Di samping itu, pekerjaan utamanya adalah berkebun cengkih. Saat musim cengkih di bulan Juni-Juli, ia pun berhenti membuat sangkar burung.
Kesenian Pitutur
Pitutur, dikenal dengan Laras Madya tembang jawa yang falsafahnya sarat makna. Kuda lumping, jathilan, kethoprak sering dimainkan anak muda Desa Majaksingi. Biasanya tampil di balai desa untuk acara 17 Agustus, Saparan, Merti Desa Sedekah Bumi, Maulud Nabi, Satu Suro, atau peringatan tahun baru Islam.
Kerajinan Bambu
Kerajinan berbahan baku bambu idan pandan, seperti ukir bambu, tikar pandan, ukir kayu, dan sangkar burung, topeng untuk tarian Topeng Ireng dan Dayakan. Di tempat perajin, pengunjung dapat belajar cara membuat ukir bambu, ukir kayu, juga pembuatan topeng.
Kerajinan Besek
TAHRIR beserta istri sudah merintis usaha ini selama 10 tahun, kemampuannya diperoleh turun temurun dari keluarganya yang pembuat anyaman besek di Bandongan, Temanggung. Tahrir melanjutkan usahanya di Desa Majaksingi yang sarat akan potensi ekonomi, karena berada di jalur utama Borobudur dan Amanjiwo.
Dalam satu hari, Tahrir bisa menghasilkan 20 besek ukuran kecil, dan 10 besek ukuran besar. Semua besek hasil produksi Tahrir langsung diambil oleh pemesan, antara lain Amanjiwo Resort yang biasa memesan dalam jumlah besar untuk para tamu mancanegara. Bahan baku besek yaitu bambu mudah diperoleh di sekitar Borobudur. Rumah Tahrir berada 700 m dari balai Desa Majaksingi, dan 3 km dari Terminal Borobudur.