Kerajinan Ornament
Usaha kerajinan ini merupakan komunitas karya anak muda mandiri. Memperkerjakan pemuda dan warga desa sekitarnya berjumlah 12 orang. Memproduksi aneka bentuk ornamen seperti asbak, gantungan kunci, patung, dan lainnya. Pembeli kerajinan ornamen ini kebanyakan pedagang Taman Wisata Candi Borobudur, juga pedagang dari Jogja.
Bahan dasar produksi adalah bubuk dari limbah batu, monying, dan gypsum. Semua bahan dibeli dari Muntilan.
Criping Gayabaru
Usaha pembuatan camilan criping ini dimulai tahun 2007. Kini pemiliknya, memperkerjakan 4 tenaga kerja karena kapa¬sitas produksi mencapai 259 kg per minggu. Pembelinya selain masyarakat lokal, juga pedagang Pasar Jagalan, Pasar Kulonprogo, Pasar Sayegan, Godean, dan Yogjakarta.
Bahan dasar criping adalah singkong dan tapioka.
Proses pembuatan criping:
1. Singkong diparut halus dan diperas.
2. Dicampur tepung tapioka dan diberi bumbu.
3. Dikukus hingga matang
4. Digiling, dibentuk seperti lontong.
5. Dianginkan selama 2 hari agar mengeras.
6. Dipotong dan dijemur.
7. Digoreng.
Celorot
Celorot adalah makanan yang terbuat dari tepung beras dicampur tepung kanji, gula merah, vanili dan garam, lalu dibungkus dengan janur/daun kelapa yang muda.
Bahan dasar celorot: tepung beras, tepung tapioka, gula merah, san¬tan, garam dan pan¬dan/vanili.
Proses pembuatan celorot:
1. Semua bahan dicampur.
2. Ditempatkan pada daun kelapa muda yang sudah berbentuk wa¬dah/contong, dengan cara dijalin berputar membentuk kerucut dengan lubang di te¬ngahnya.
3. Lalu dikukus di dandang menggunakan kukusan bambu bentuk kerucut, agar con¬tong tetap berdiri.
Batik Tulis
Yang membedakan Batik Tulis Borobudur dengan daerah lain itu motif liman (gajah) dan mandala (relief Borobudur). Wisatawan manca negara khususnya dari Eropa dan Jepang kerap membeli atau kursus membatik singkat.