Peternakan Kambing Etawa Sari Makmur
Kambing etawa adalah kambing peranakan India yang dibawa zaman kolonial Belanda ke Kaligesing, Purworejo. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Susu kambing etawa dicari pembeli karena bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti TBC asma, diabetes, dan lainnya. Juga sebagai bahan membuat kefir.
Kelompok Tani dan Ternak Sari Makmur memiliki ± 300 ekor, dengan harga per ekor berkisar Rp 2 juta hingga Rp 4 juta rupiah. Dari 8 ekor kambing menghasilkan 5 liter susu setiap harinya. Pemasaran susu kambing etawa Sari Makmur adalah ke PT Milkuma di Muntilan.
Kerupuk Rambak
Tempat pembuatan kerupuk rambak ini berada di rumah sederhana milik Astuti, sekitar l km dari rumah kepala desa kerupuk rambak terbuat dari terigu pati kanji, rasanva gurih dan renyah. Digoreng dengan bahan bakar kavu kerupuk rambak buatan Astuti kebanyakan warga desa sekitar Kecamatan Borobudur hingga Pasar Samigaluh
Penyulingan Cengkeh
Cengkih adalah bahan dasar pembuat rokok sedangkan batang dan daun cengkih dimanfaatkan sebagai minyak astiri. Minyak atsiri biasanya digunakan untuk bahan minyak aromaterapi /spa. Desa Giripurno mempunyai 4 rumah produksi minyak astiri pertanian: Cengkih, minyak astiri (dari batang dan daun cengkih) yang tersebar di Dusun Miriombo Kulon, Desa Giripurno. Potensi pertanian Desa Giripurno lainnya, meliputi:
1. Cengkih
2.Kayu
3.Jahe
4.Palawija
5.Peternakan
Usaha cengkih ini telah berlangsung sejak 1990. Pembeli dan pemasaran minyak cengkih dari Dusun Miriombo Kulon meliputi wilayah Purworejo, Jogja, dan Purwokerto.
Proses penyulingan minyak cengkih:
1.Daun dan batang cengkih dijemur dulu hingga kering.
2.Dikukus dalam dandang besar (kapsitas 1 ton daun).
3.Uapnya disuling dan dipindahkan dalam bak-bak penampung.
Kapasitas produksi: Dari 1 ton daun menghasilkan 25 kg minyak cengkih. Dari 1 ton batang cengkih hasilkan 35 kg.