Balkondes Borobudur

Ngaran, Borobudur, Borobudur, Magelang

Paksi Coffee Shop

Kedai kopi yang berada di seberang Hotel Manohara dan Taman Candi Borobudur ini baru dibuka Mei 2012, bertepatan dengan Hari Raya Waisak. Merupakan satu-satunya kafe di kawasan Borobudur. Menempati bangunan lama bekas teater yang direnovasi, tanpa merubah gedung aslinya. Menjual aneka minuman the khususnya kopi berbagai daerah di Indonesia, seperti Kopi Gayo, Flores, Temanggung, Toraja, serta Paksi Spesial (dengan rhum). Juga menyediakan makanan seperti pisang goreng keju, nasi goreng, gado-gado.Dengan interior bergaya klasik, dilengkapi panggung mini untuk penampilan hiburan akustik, serta koleksi buku untuk dibaca di tempat. Tempat asyik untuk melewati sore sambil mendengar musik dan membaca.

Mengejar Borobudur Sunsire

SUPARNO adalah pensiurian staf Bagian Dokumentasi Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB).
Pekerjaaannya di BKPB sejak 1973 hingga pensiun 2008, menumbuhkan kecintaannya akan Candi Borobudur. Bagi Suparno yang hobi fotografi, setiap tempat di Borobudur,menyimpan keelokan tersendiri.
Secara tekun terutama saat pagi hari, ia menjelajahi kawasan candi di antara Kali Elo dengan Progo yang tak jauh dari Bukit Menoreh, untuk mendapatkan sudut pemotretan keelokan Borobudur.
Perburuan tahunannya adalah posisi matahari tepat di balik stupa induk Borobudur yang hanya sekitar 30 menit, dan terjadi setiap enam bulan sekali, Maret dan September. Dan momentum itu tidak lebih dari 3 hari.

Studio Watu Jawa

Andri Setio Martopo Ristanto adalah seniman serba bisa otodidak. Andri mulai berkiprah di Borobudur sejak tahun 2007 se¬bagai perupa, pelukis, pengasuh teater tari, dan pencipta topeng kertas. Seniman muda ini tidak pernah berhenti berkarya, didampingi rekan kerja setianya, Aning Purwa yang juga seniman sinden.

Studio seni karya anak muda ini juga berperan mempopulerkan wayang onthel. Wayang onthel adalah wayang dan instrumennya dibuat dengan memanfaatkan rongsokan sepeda onthel.

Selain aktifitas rutin yaitu pementasan di berbagai daerah, ia juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk belajar dan magang.
Studio Watu Jawa juga merupakan komunitas wayang onthel. Komunitas ini berbasis pada komunitas sepeda onthel VOC di Magelang. Kesenian wayang onthel ini selain nyeni, unik, juga bermanfaat bagi lingkungan. Karena wayang onthel melestarikan budaya tradisional serta ramah lingkungan.

Pandai Besi Maryoto

Maryoto telah berusaha sebagai pandai besi selama 10 tahun, melanjutkan usaha turun temurun sejak 30 tahun lalu. Sehari-harinya ia menjual kerajinan besinya di Pasar Borobudur. Maryoto melayani pesanan membuat alat rumah tangga, pertanian, seperti kapal, pisau, sabet, bendo, dan linggis. Ia juga menerima perbaikan/servis peralatan besi.

Belajar Melukis

Suyatno adalah seniman pelukis sekaligus pengurus KSBI. Di sanggar KSBI yang berada 500 meter di seberang Candi Borobudur, Suyatno menerima les lukis. Beberapa wisatawan asing seperti dari Jepang per¬nah mengikuti les lukis di sanggar KSBI. Ia juga pernah memberikan les melukis secara cuma-cuma bagi para pelajar di wilayah Borobudur.

Sehari-harinya, suyatno memberikan pelajaran menggambar pada pelajar TK dan SD di Muntilan. Menurutnya, setiap anak bisa melukis, asalkan memiliki keingin¬an dan tekad yang kuat.

Suyatno menjual karya¬nya di sanggar ini dengan harga mulai 1 juta rupiah. Objek lukisannya selain lingkungan, alam, juga karakter wayang dan foto diri

Pasar Tradisional Borobudur

Sebenarnya masih ada banyak alasan lainnya yang membuat sebuah pasar tradisional menjadi menarik untuk dikunjungi. Jadi, jangan sungkan bila mengunjungi suatu daerah datangi juga pasar tradisionalnya ya. Pasti ada hal yang menarik disana yang bisa menjadi cerita dan pengalaman kita.

Seperti halnya di pasar tradisional Borobudur ini. Lokasinya yang tidak jauh dari terminal, membuatnya mudah untuk diakses. Tapi karena pengunjung pasar kebanyakan adalah penduduk setempat, jadi yang banyak terlihat di pasar ini adalah sepeda motornya. Selain komoditas lokal, seperti buah-buahan, dipasar ini juga ada lho yang menawarkan jasa. Seperti jasa ngasah golok (gorok). Ada juga yang menjual aksesoris alat-alat pertanian. Makanya gak heran jika dipasar ini yang terlihat selain ibu-ibu juga banyak bapak-bapak yang berbelanja.